Pages

Senin, 02 April 2012

NILAI WAKTU UANG

Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Untuk menghitung FV bisa menggunakan fungsi fv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi fv(), yaitu :

· Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.

· Nper, jumlah angsuran yang dilakukan

· Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.

· Pv, nilai saat ini yang akan dihitung nilai akan datangnya.

· Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.

Contoh :

Biaya masuk perguruan tinggi saat ini adalah Rp50.000.000, berapa biaya masuk perguruan tinggi 20 tahun yang akan datang, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi fv(), masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :

· Rate = 8%

· Nper = 20

· Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya

· Pv = -50000000, minus sebagai tanda cashflow bahwa kita mengeluarkan uang

· Type = 0

Dari masukan diatas maka akan didapat nilai 233,047,857.19

Present Value digunakan untuk untuk mengetahui nilai investasi sekarang dari suatu nilai dimasa datang. Untuk menghitung PV bisa menggunakan fungsi pv() yang ada dimicrosoft excel. Ada lima parameter yang ada dalam fungsi pv(), yaitu :

· Rate, tingkat suku bunga pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.

· Nper, jumlah angsuran yang dilakukan.

· Pmt, besar angsuran yang dibayarkan.

· Fv, nilai akan datang yang akan dihitung nilai sekarangnya.

· Type, jika bernilai 1 pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan diakhir periode.

Contoh :

Saat pensiun 25 tahun lagi saya ingin punya uang 1.000.000.000, berapakah nilai uang 1.000.000.000 saat ini, dengan asumsi pemerintah mampu mempertahankan inflasi satu digit, misal 8% per tahun, dengan menggunakan fungsi pv() masukkan nilai untuk parameter-parameter yang ada sebagai berikut :

· Rate = 8%

· Nper = 25

· Pmt = 0, tidak ada angsuran yang dikeluarkan tiap tahunnya

· Fv = 1000000000

· Type = 0

Dari masukan diatas maka akan didapat nilai -146,017,904.91


NPV (Net Present Value) adalah selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.

Contoh:

Proyek A

Initial investment Rp. 6.000.000

Proyek B

Initial investment Rp. 7.200.000

tahun

EAT

cashflow

tahun

EAT

Cashflow

1

1.000.000

2.000.000

1

3.300.000

4.500.000

2

1.000.000

2.000.000

2

1.000.000

2.200.000

3

1.000.000

2.000.000

3

800.000

2.000.000

4

1.000.000

2.000.000

4

100.000

1.300.000

5

1.000.000

2.000.000

5

100.000

1.300.000

6

1.000.000

2.000.000

6

100.000

1.300.000

Apabila perusahaan cost of capital sebesar 10%, maka net present value masing-masing proyek adalah sebagai berikut:

Proyek A Rp. 2.710.000 dan Proyek B Rp. 2.638.100

Apabila dalam penilaian kedua proyek tersebut digunakan pendekatan ranking maka proyek A lebih baik dibandingkan denagn proyek B karena NPV nya lebih besar yang dihasilkan proyek A

Perhitungan NPV untuk kedua proyek tersebut adalah sebagai berikut:

NPV proyek A dapat langsung dihitung dengan menggunakan table PVIFA karena cash inflownya berbentuk anuited. Present value proyek B harus dicari satu persatu dengan menggunakan table present value Rp. 1,00 (PVIF) pada tingkat bunga 10% karena pola inflownya tidak berbentuk anuitet.

Dari perhitungan diatas tampak bahwa present value kedua proyek yang sedang dievaluasi, (A & B) menunjukkan jumlah yang labih besar dari present value initial investmen sehingga keduanya mempunyai NPV yang posotif atau lebig besar dari nol. Apabila kedua proyek tersebut mempunyai sifat independent maka keduanya diterima, sepanjang perusahaan mempunyai cukup dana. Akan tetapi apabila proyek tersebut bersifat mutually exclusive, maka pilihan akan jatuh pada proyek A karena NPV atau NPV-nya lebih besar dibandingkan proyek B.

Perhitungan NPV:

Proyek A

Proyek B

Tahun (1)

Cashinflow (2)

PVOF 10% (3)

PV (2) * (3)

Cashinflow/thn

Rp. 2.000.000

1

4.500.000

0.909

4.090.500

PVIFA 10%,6

4.355

2

2.200.000

0.826

1.817.200

PV

3

2.000.000

0.751

1.502.000

Cashinflow

Rp. 8.710.000

4

1.300.000

0.683

887.900

5

1.300.000

0.621

807.000

PV

6

1.300.000

0.564

773.200

Initial invest

Rp. 6.000.0000

Present value cash inflow

9.838.100

Present value initial investment

7.200.000

NPV

Rp. 2.710.000

NPV

2.638.100

IRR (Internal Rate of Return) Adalah tingkat discount (discount rate) yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas yang akan terjadi (PV inflows) dengan nilai sekarang aliran kas keluar mula2 (PV investment cost). PV (inflows) = PV (investment costs) . Internal Rate of Return (IRR) - Discount rate at which NPV = 0. Mencari IRR dilakukan dengan prosedur coba2 (trial dan error)

Jadi, apabila present value terlalu rendah maka kita merendahkan IRR nya. Sebaliknya apabila PV terlalu tinggi, kita meninggikan IRRnya

contoh
Anda dapat membeli sebuah gedung sebesar $ 350.000. Investasi ini akan menghasilkan $ 16.000 dalam arus kas (yaitu sewa) selama tiga tahun pertama. Pada akhir tiga tahun Anda akan menjual gedung itu seharga $ 450.000. Berapakah IRR dari investasi ini?

0 = -350.000 + ((16.000 / (I + IRR)1) + (16.000 / (I + IRR)2) + (466.000 / (I + IRR)3) = IRR = 12.96%

SUMBER:

www.adibmubarrok.com/tag/contoh-present-value/

rosihan.lecture.ub.ac.id/files/2009/09/9soal.ppt

http://belajarmanagement.wordpress.com/2009/07/29/konsep-net-present-value-dan-aplikasinya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar